Selasa, 16 Desember 2008

TANPA JUDUL

Saat malam menampakkan keganasannya
Kabut tebal turun diiringi hembusan angin
Gemericik air melantunkan dendang sayang terluka
Seakan membacakan puisi tentang mati

Saat keganasan itu meneteskan darah
Kabut tebal perlahan pecah menjadi embun
Gemericik air serna menjadi marah
Dunia hanyalah duka

Sungguh...
Saat keganasan berjalan
Meninggalkan tapak-tapaknya
Waktu dan ruang adalah pedang
Menebas tekad dan harapan

Ku tak bisa memahami
Akan kaidah tapak-tapak bumi
Aku hanya merasakan
Saat dia berlalu tak mau peduli

sunggu ,
Aku hanya si....

(dikutip dr novel filsafat Tapak Sabda
,pengarang Fauz Noor)

15 komentar:

  1. hidup selalu menyisakan misteri..
    Postingannya membuat aQ merenung sejenak ttg sp diri Qta sebnrnya..
    hehe kok jd mellow gini sich.. Wallah..
    well, makasih y udah mampir k blogQ
    salam kenal dariQ

    sarahtidaksendiri.wordpress.com
    sarahtidaksendiri.blogspot.com

    BalasHapus
  2. postinganmu selalu sendu, lintang
    apakah hari2mu juga sesendu ini?
    kuharap tidak
    kuharap kau baik dan sehat selalu:)

    BalasHapus
  3. puisi yang indah sekali mba... bergetar membaca setiap metafora yang sulit saya mengerti namun memang cukup dirasakan saja, tak perlu saya lebih jauh tuk mengerti.... salam kenal.... -japs-

    BalasHapus
  4. saya cuma mo ngomentarin tampilan blog-nya. Kerrrrreeeeennnn...desain sendiri?

    Salam kenal yah...

    BalasHapus
  5. dalem banget ahh, sampe geleng2 nih memaknainya..

    BalasHapus
  6. Melalui peristiwa yang berlalu
    Melalui detak-detik waktu
    Tuhan mencoba membuat kita mengerti
    Tuhan mencoba membuat kita memahami
    Arti dari misteri-misteri itu

    Yang kadang sulit sekali bisa kita terima
    Tapi percayalah apapun ada hikmah dibalik semuanya

    BalasHapus
  7. waduh, barangkali harus baca novelnya juga ya supaya lebih dalam apresiasinya... tapi, puisi ini benar2 indah :)

    BalasHapus
  8. Hmmm... nama yang bagus.
    Lintang, nama anakku juga Lintang.
    Sebuah bintang yang memberikan cahaya di malam gelap.
    salam

    BalasHapus
  9. numpang kontemplasi...salam kenal...

    BalasHapus
  10. Malam adalah kehidupan
    menghidupkan sebagaimana Baginda Rasullah
    menyeruak memadu hati
    menjejak tangg-tanga ke tujuan

    Malam adalah kenikmatan
    ketika makna direguk
    mematri kesepakatan
    dalam keheningan potensi dilabuhkan

    Malam adal berkah
    saat memberi dalam istirahat
    malama adalah bagian berkah
    dariNya

    BalasHapus
  11. Kunjungan balik mba lintang :) salam hangat

    BalasHapus
  12. mas atau mbak lintang nih?
    kutipan puisinya bagus dan dalam. malam memang selalu membangkitkan kesan yang berbeda-beda, bisa romantis, sendu, hingga menyeramkan. tapi saya suka kalau malam berbulan purnama. indah!

    salam kenal kembali, mas/mbak lintang. (rasa-rasanya mas sih)

    BalasHapus
  13. aku hanya si...langitjiwa,hehe.. ( malam,mbak)

    BalasHapus
  14. @ sarah: selamat dtg di rumahku yang kumuh ini
    @ nita: badai masih memporak porandakan.
    @ jabs : itu suara hati
    @ arif: aku gak bikin sendiri, mana bs aku
    yg gaptek bikin sendiri mas salam.
    @ nyate aza lae: kebetulan lg berteman dgn
    bk filsafat.
    @ astrid: bukunya jg bagus mbak
    @cenya95: itu nama penuh doa
    @ gubuk kata : salam kenal jg
    @ ersis: malam selalu membawa kita
    pada Sang Pencipta
    @ marshmallow: aku perempuan

    BalasHapus
  15. wah, saya menangkap suasana tragis yang terpancar dari lirik2 puisi ini. sebuah kutipan novel yang mantab.

    BalasHapus